Sabtu, 22 Januari 2011

KETULUSAN HATI DARI PENGAKUAN RASA BERSALAH

Merasa bersalah itu penting, bukan hanya rasa bersalah yang hanya diucapkan namun rasa bersalah dari hati yang tuluslah yang terpenting. Seperti kisah Rasulullah SAW dengan Ma'iz bin Malik. Ketika itu, Rasulullah SAW keheranan mendengar pengakuan tulus dari Ma'iz bin Malik. Akibat pengakuannya, Ma’iz dapat dihukum mati. Hingga Rasulullah bertanya kepadanya, apakah ia sudah gila.


Meskipun Rasulullah SAW telah bertanya tentang pengakuannya namun Beliau masih juga meragukan ketulusannya. Beliaupun menyuruh salah seorang di antara yang hadir untuk mencium aroma tubuhnya. Jikalau ada bau minuman keras pada laki-laki ini yang diduga sedang mabuk berat. Tak tercium sedikit pun bau minuman keras di tubuhnya. Untuk lebih meyakinkan, Rasulullah SAW bertanya langsung kepada Ma’iz, apakah betul ia telah berzina. Ma'iz membenarkannya seraya mendesak agar dirinya segera dibersihkan dari dosa zina. Dia siap menjalani hukuman rajam.

Peristiwa yang sama juga terjadi pada seorang wanita Ghamidiyah asal lembah Juhainah. Ia mengaku hamil hasil zina di hadapan Rasulullah SAW, dan memohon agar dijatuhi hukuman rajam. Rasulullah SAW menganjurkan agar ia segera bertaubat kepada Allah, sambil menunggu lahir bayi yang di kandungnya.
setelah bayi dalam kandungannya lahir wanita itu kembali melapor Rasullulah SAW, dan mendesak agar segera menjalani eksekusi. Namun, Beliau masih menyuruh wanita itu pulang dan memberinya kesempatan untuk menyusui sampai anaknya bisa disapih. Kemudian wanita itu datang lagi sambil menggending anaknya dan membawa sepotong roti sebagai bukti anaknya telah disapih. 

Semestinya kesempatan itu dapat dimanfaatkan oleh Ghamidiyah untuk melarikan diri. Namun hal tersebut tidak dilakukan oleh wanita itu. Dan Rasulullah pun tidak menyuruh para sahabat untuk mencari wanita itu. Tampaknya Rasulullah SAW sangat memahami bahwa wanita ini sungguh-sungguh bertaubat dan tidak akan mengulangi perbuatannya.

Ma'iz dan Ghamidiyah adalah sosok yang sangat langka di zaman sekarang ini. Keduanya detang kepada Rasulullah untuk mengakui kesalahan dan minta untuk dihukum, yang mana hukumannya dapat mengancam hidup mereka.

Keduanya memilih dihukum rajam di dunia dari pada di akhirat nanti. Keduanya belum yakin kalau hanya dengan istighfar dan doa dapat menghapuskan dosanya, hingga mereka juga meminta untuk dihukum rajam. Usai eksekusi para sahabat masih memperdebatkan, apakah taubatnya diterima oleh Allah atau tidak. Bahkan Umar bin Khattab mempertanyakan, apa layak menshalatkan jenazah orang yang berbuat dosa zina.

"Sungguh Allah telah menerima taubatnya. Bila taubatnya dibagikan kepada seluruh umat ini, niscaya taubatnya masih tersisa," ujar Rasulullah SAW meyakinkan. (HR Muslim No 1695).

Setiap orang pasti memiliki keyakinan sendiri-sendiri dan mempunyai suatu pedoman yang mereka anggap benar. Perubahan pun dapat dilakukan manakala ia telah yakin kalau perubah tersebut sesuai dengan apa yang jadi pedomannya. Jadi yakinlah apa yang memang benar dan perlu di yakini dengan sebuah pengakuan yang tulus.

Kamis, 13 Januari 2011

AL-QURAN TUJUH HURUF



Quran tujuh huruf? Tau ga apa sih maksudnya quran tujuh huruf? Ini salah satu dari sejarah quran lho. Sebagai tambahan pengetahuan untuk seorang muslim antum wa antunna harus tahu. Begini ceritanya. Bangsa Arab sebagaimana bangsa Indonesia bterdiri atas berbagai suku (biasanya disebut bani) yang setiap suku itu punya dialek khasnya. Misal nih di Jawa. Di solo kalau laper kita bilang “luwih” nah kalau di purwokerto tuh bilang “kencot”. Kalau antum bilang “luwih” di purwokerto malah berarti “lebih/kelebihan”. Sama-sama bahasa Jawa, sama juga maknanya, tapi ga semuanya paham.
Nah, saudaraku. Tadinya quran diturunkan dalam dialek quraisy. Tapi kemudian Rosululloh SAW memohon kepada ALLOH SWT agar diturunkan quran juga dalam dialek lain, agar suku-suku di luar Makkah bisa memahami isi quran. Akhirnya Jibril pun membacakan quran dalam dialek-dialek kota lain juga. Dan kesemua versi dialek ini berjumlah tujuh, istilah yang populer quran tujuh huruf. Tapi perlu antum tahu bahwa tidak semua ayat memiliki tujuh dialek tapi hanya beberapa kata dalam beberapa ayat. Itupun tidak semuanya dalam tujuh dialek, ada yang cuma dua atau tiga dialek.

Tidak sampai di sini ceritanya. Di zaman Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, lembaran quran dikumpulkan kembali dengan jaminan ada minimal dua sahabat yang hafal baru lembaran itu diterima. Kholifah Umar Al-Faruq mengadakan perluasan dakwah yang sangat signifikan. Hingga jazirah arab pun telah terang dengan cahaya Islam. Di Zaman Kholifah Utsman, dalam suatu malam, mujahid Islam berkumpul bersama untuk tilawah quran. Lah para mujahid garis depan ini tiba-tiba ribut.
”hey kamu salah baca”
“bukan, kamu yang mengada-ada”
“tidak, kamulah yang bid’ah”
Wah, intinya memanas tuh keadaannya. Hampir-hampir mau perang malahan. Antum paham kenapa? Mujahid Islam ini datang dari berbagai kabilah suku. Dan seperti yang sudah kita bahas, setiap suku tadi memiliki versi quran menurut dialek mereka sendiri. Tidak ada yang salah karena memang semua dari Rosululloh SAW. Hanya orang-orang yang baru masuk Islam setelah Rosuolulloh SAW wafat yo ga tau tentang ini.
Berita ini segera sampai ke madinah. Kholifah Utsman menginstruksikan empat sahabatnya untuk menyusun kembali quran dengan dialek quraisy dan urut dari al-fatihah sampai an-nas. Nah, jadilah empat mushaf quran yang sistematikanya yo mirip quran kita sekarang ini. empat mushaf itu dibagikan keempat provinsi. Dan instruksi selanjutnya adalah memusnahkan quran versi lain agar tidak lagi terjadi perpecahan umat.
Begitu saudaraku sejarah quran tujuh huruf. Sedikit tambahan, dalam matematika modern kita mengenal istilah desimal yaitu perhitungan dengan kelipatan sepuluh. Dan ternyata arab dahulu itu menghitung kelipatan tujuh, jadi bilangan tujuh di sini sebatas istilah yang berarti puncak angka dan bukan bilangan tujuh yang antara enam dan delapan. Ehm, satu lagi. Mushaf Utsmani yang dulu masih berbeda dalam penulisannya. Belum ada titik yang membedakan ب, تdan ث, begitu juga dengan huruf lainnya. Dan pemberian kaidah bacaan ini baru dilaksanakan atas instruksi Kholifah Ali.

happy birthday



Diambil dari buku 25 Hadits Prediksi Nabi atas Umatnya(1)

Dari Abu Said al-Khudzriy: dari nabi, beliau bersabda : sungguh kalian akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai mereka masuk liang biawakpun kamu sekalian pasti akan mengikutinya. Kami (Para sahabat) bertanya : Ya Rosululloh, (apakah orang-orang terdahulu itu adalah) yahudi dan nasrani?. (Nabi) menjawab : siapa lagi (kalau bukan mereka)?(2) HR. Bukhori, Muslim, Al-Baghowiy, Ibnu Majah, Al-Hakim, Ahmad bin Hambal, Abu Ya’la al-Maushuliy

Hadits shahih tersebut diriwayatkan banyak mukhorrij tapi belum bisa dikatakan hadits riwayat jama’ah karena setiap perowi beda matannya tapi substansinya sama.

Sinyalmen Rosululloh ini sudah nyata dalam kehidupan kita. Perhatikan saja budaya ulang tahun(3) telah membudaya di kalangan islam adalah meniru yahudi dan nasrani. Kalender islam pun telah meniru dan mengikuti kalender nasrani. Banyak pemuda muslim merayakan hari valentin(4). Banyak umat muslim yang pergi ke masjid seminggu sekali (pada hari jumat saja) seperti nasrani (minggu) ke gereja dan yahudi (sabtu) ke kuil. Upacara perkawinan dengan standing party pun mulai digemari orang gedongan.

Note:


1. Ini adalah buku yang disusun oleh Dr. HM. Dailamy SP. Dosen di UMP dan STAIN Purwokerto. Bisa dikatakan beliau adalah satu-satunya ahli hadits di purwokerto. Karena mahasiswanya saja jarang yang lulus dari mata kuliahnya karena memang butuh ketekunan untuk keilmuwan hadits. Harus ada yang melanjutkan, atau kita akan sampai pada masa dimana ilmu agama hilang karena para ulama meninggal tanpa penerus, itu artinya........

2. Kata-kata yang saya tulis dalam kurung, secara kata perkata tidak ada dalam penerjemahan langsung hadits. Hanya saja untuk memudahkan

3. Sebenarnya poin ini yang paling pokok. Ulang tahun. Waktu di ROHIS dulu saya diperkenalkan bahwa ini adalah budaya nasrani. Tapi di UNS malah saya disuruh untuk membudayakan ini oleh para aktivis, mereka sih pakai bahasa “milad”. Sama saja lah. Mungkin kita harus menerapkan yang ust usman bilang,”saya wariskan 10 hal:tarbiyah9x, siayasah”. Siyasah adalah gerak, apanya yang mau diperjuangkan kalau gada ilmunya. Nah, itulah tarbiyah (pendidikan materi)

4. Valentin. Teman2, jangan membayangkan “kuda yang sedang berlari”. Membaca kata tadi teman2 justru membayangkannya to? Begitu juga ketika teman2 mengatakan pada sahabatnya “heh, jangan berkholwat (pacaran)” yo tetep. Ehm. Menurut saya, dengan memasang spanduk anti valentin pas hari itu, justru kita ikut merayakannya. Pernah mendengar istilah “black promotion”? ini adalah cara kampanye para politikus di barat dengan cara menjelek-jelekkan dirinya sendiri. Dan kecenderungan ini mulai dipakai juga oleh politikus indonesia. Nah secara tidak sadar inilah yang kita lakukan saat memasang spanduk anti valentin. Ehm. Maaf, saya ambil contoh dari ROHIS lagi. Dulu logika inilah yang kami gunakan di SMA. Dan antisipasi valentin yo ga Cuma sehari itu, tapi setiap hari kita bergaul dengan teman, mengadakan kajian atau agenda lain. Kita susupi pengetahuan tentang ini.

5. kalau ada yang salah silahkan dikritik, kalo kritik antum salah akan saya benarkan. hehehe. Sekian semoga bermanfaat. syukron

Ghibah boleh???



Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya, “Tahukah kalian apa itu ghibah?” Sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi lalu berkata, "Ghibah ialah engkau menceritakan tentang sesuatu mengenai saudaramu yang dia benci." Sahabat kembali bertanya, "Wahai Rasulallah, bagaimana bila yang diceritakan itu memang benar ada padanya?" Jawab Rasulullah, "Kalau memang itu benar ada padanya, maka ghibah namanya. Jika tidak benar, berarti engkau telah berbuat buhtan (mengada-ada)" (HR. Muslim, Turmudzi, Ahmad, Darimi).
Ghibah, perbuatan tercela yang berdampak negatif cukup serius. Ia dapat mencerai-beraikan ikatan kasih sayang, merusak ukhuwah, dan memutus tali silaturrahim.

Seseorang yang berbuat ghibah berarti menebarkan kedengkian dan kejahatan dalam masyarakat. Ghibah termasuk aqbahul qabâ’ih, sejelek-jelek dosa. Dia berada dalam murka Allah, hingga orang itu melakukan ishlah (baikan) dengan korbannya (Kandzul ‘Ummal Imam al-Hindi III: 7929). 
Bahkan menurut sebagian ulama, ghibah lebih merusak daripada zina. Pasalnya, dosa ghibah berantai, sambung-menyambung (syarikâni fi al-itsmi). Majlis paling buruk adalah majlis ghibah. Hadits Jabir (Abu Dawud, kitabul adab) menyebutnya majâlis safku dam atau irâqatu’d-dam (majelis pertumpahan darah). Tidak berlebihan, jika para ahli Sûlûk menamakannya ‘pembuka pintu keburukan’ (thuruqus syarr) di tengah masyarakat. Para ahli sepakat, ghibah termasuk kaum kanibal (pemakan daging, Somantoisme). Qur’an menyebutnya “seperti orang yang memakan daging manusia (49:12). Hadits Abu Bakrah menamakannya “ya’kulu luhuwmu’n-nass”, pemakan daging manusia (HR. Ahmad, Thayâlish, dan Thabarâni).



Sebabnya,
karena ghibah mampu merusak nama baik seseorang dan mencampakkan harga diri korban-korbannya, sehingga sejumlah hadits menyebutnya dengan al-‘Adh’hu (tukang onar, Syeikh Albani.as-Shahihah [2/502] no.:645-846)


Imam Nawawi (Shahih Muslim,Juz 10:98) mengatakan, area ghibah ini sangat luas, mulai dari su’udz-dzan hingga fitnah. Di mana Allah berlepas diri dari pelaku ghibah (Shahih Muslim, no.:2699). Ghibah, mengurangi kesempurnaan pahala puasa (an-Nawawi,Syarah Shahih Muslim, Juz 11/175), mengundang adzab kubur (Hadits Abu Bakrah), dan termasuk orang yang muflis (bangkrut) pada hari Qiamat (Hadits Abu Hurairah, Syeikh Albani, as-Shahihah [2/503] no.:847). Ada atsar dari Ibnu ‘Umar, ghibah dapat mengurangi kesempurnaan pahala wudhu’ dan shalat, al-Ghîbah tanqudhu al-wudhû’ wa as-shalâh, (al-Kanz, Imam al-Hindi, Juz III:8025)

Ghibah termasuk kelompok dosa (al-ajwafâni) yang banyak menjerumuskan orang ke neraka (Hadits Abu Hurairah). Namun, walau telah jelas besarnya bahaya ghibah, masih banyak saja orang yang melakukannya dan menganggapnya remeh. Lihatlah tayangan-tayangan televisi dinamakan ‘’infotainment’’. Baca pula berita gosip di media cetak maupun internet.

Kendatipun demikian, ternyata ada beberapa keadaan di mana seseorang diperbolehkan untuk mengumpat/menggunjing. Para ‘Ulama mengistilahkannya ghibah al-mubâhah, dengan 6 kriteria pokok: 
  • at-Tadzallum: orang yang mazhlûm (teraniaya) boleh menceritakan dan mengadukan kezaliman orang yang menzhaliminya kepada seorang penguasa atau hakim atau kepada orang yang berwenang memutuskan suatu perkara dalam rangka menuntut haknya. Seperti dijelaskan dalam, "Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nisa' : 148).Walaupun kita boleh mengghibah orang yang menzhalimi kita itu, pemberian maaf atau menyembunyikan suatu keburukan adalah lebih baik. Hal ini ditegaskan pada ayat berikutnya, "Jika kalian menyatakan kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa." (QS. An-Nisa: 149)
  • Al-Isti‘ânah ‘alâ taghyîri’l-munkar wa raddu’l-‘âshiy ilâ as-shawâb: Meminta bantuan pada pihak lain untuk menyingkirkan kemungkaran dan agar orang yang berbuat maksiat kembali ke jalan yang benar.
Ketika meminta bantuan itu, seseorang boleh menceritakan kronologis peristiwa supaya orang itu tahu, duduk perkara yang sebenarnya. Selain itu, ini juga merupakan kewajiban kolektif manusia untuk menegakkan al-amr bi’l-ma'ruf wa an-nahy ani’l-munkar, supaya jelas garis perbedaan antara yang haq dan yang bathil. Pelaku kejahatan dapat tertolong, masyarat pun dapat terselamatkan.
  • Al-Istiftâ' (meminta fatwa) akan sesuatu hal. Supaya Mufti tidak keliru mengeluarkan fatwa atau mengajukan solusi, maka pihak pelapor (mustafti), diperbolehkan menceritakan keburukan seseorang. Untuk lebih berhati-hati, ada baiknya kita hanya menyebutkan keburukan orang lain sesuai yang ingin kita adukan atau terkait langsung dengan persoalan, tidak lebih dari itu.
  • Tahdzîru’l-muslimîna mina’s-syarri wa nashîhatihim: Memperingatkan dan menasehati kaum muslimin dari tindak kejahatan. Seperti: (a) Apabila ada perawi, saksi, atau pengarang yang cacat sifat atau kelakuannya, menurut ijma' ulama, kita boleh bahkan wajib memberitahukannya kepada kaum muslimin. Hal ini dilakukan untuk memelihara kebersihan syari’at. Ghibah dengan tujuan seperti ini jelas diperbolehkan, bahkan diwajibkan untuk menjaga kesucian hadits. Apalagi hadits merupakan sumber hukum kedua bagi kaum muslimin setelah Al-Qur'an. (b) Apabila kita melihat seseorang membeli barang yang cacat atau membeli budak (untuk masa sekarang bisa dianalogikan dengan mencari pembantu rumah tangga) yang pencuri, peminum, dan sejenisnya, sedangkan si pembelinya tidak mengetahui. Ini dilakukan untuk memberi nasihat atau mencegah kejahatan terhadap saudara kita, bukan untuk menyakiti salah satu pihak.(c) Apabila kita melihat seorang penuntut ilmu agama, belajar kepada orang yang fasiq atau ahli bid'ah, dan kita khawatir terhadap bahaya yang akan menimpanya. Maka kita wajib menasehati dengan cara menjelaskan sifat dan keadaan guru tersebut dengan tujuan untuk kebaikan semata-mata.
  • Al-Mujâhiru bi’l-fusqi wa’l-bid’ati: Menceritakan kepada khalayak tentang seseorang yang berbuat fasik atau bid'ah seperti, minum-minuman keras, menyita harta orang secara paksa, memungut pajak liar atau perkara-perkara bathil lainnya. Ketika menceritakan keburukan itu kita tidak boleh menambah-nambahinya dan sepanjang niat kita dalam melakukan hal itu hanya untuk kebaikan.
  • At-Ta‘rîfu bi’s-Syakhsi: Menyebut panggilan populer orang. Misalnya, jika seseorang telah dikenal masyhur oleh masyarakat sekitar dengan julukan si pincang, si pendek, si bisu, si buta, atau sebagainya, maka kita boleh memanggilnya dengan julukan tersebut agar orang lain langsung mengerti. Tetapi jika tujuannya untuk menghina, maka haram hukumnya. Jika ia mempunyai nama lain yang lebih baik, maka tentu saja lebih baik memanggilnya dengan nama lain tersebut.
Enam perkara ini oleh sementara kalangan, diharuskan tetap memperhatikan dhawabith (kode etik) sebagai berikut: (1) Al-ikhlâshu li’l-lâhi fi’n-niyât: mardhati’l-lah dalam motivasi, (2) Tahqîqu’l-mashlahât, pertimbangan mashlahat yang lebih luas, (3) ‘Adamu Ta‘yîn an-nass: Tidak mengkhususkan pada pribadi si pelaku, (4) Dar’ul mudhir al-wâsi’ah bayna’l-muslimîn: Untuk tujuan preventif, yaitu mencegah meluasnya dampak yang lebih buruk bagi khalayak umum. Anas bin Malik meriwayatkan: memuji pelaku maksiat, mengundang murka Allah dan membuat ‘Arsy Allah bergetar (إذا مدح الفاسق غضب الرب، فاهتز لذلك العرش).(HR. Ibnu Abi’d-Dun’ya, sebagaimana dalam Kanzul ‘Ummal Imam Al-Hindi, Juz III:7694)

Menutup kajian ini, Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkarnya mencatat: “Enam sebab ini populer di kalangan ‘ulama. Dan mereka sepakat membolehkan tindakan ghibah pada situasi ini. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’nya serta ‘ulama lain menyandarkan istinbath mereka pada sejumlah hadits shahih yang sudah umum diketahui.”

Syeikh Shalih Al-Fauzan, ketika ditanya apakah boleh melaknat orang kafir, musyrik, dan orang fasiq, menjawab: “Melaknat orang kafir, musyrik dan fasiq terkait dengan perbuatan dosa besarnya, secara umum, tidak mengapa. Seperti perkataan: la’natu’l-lâhi ‘ala’z-dzâlimîn, la’natu’l-lâhi ‘ala’l-kâfirîn, la’natu’l-lâhi ‘ala’l-fâsiqîn (Semoga laknat Allah menimpa orang dzalim, orang kafir dan orang fasiq) atau la’natu’l-lâhi akila’r-ribâ wa mûkilahû wa kâtibahû wa syâhidayhi (semoga laknat Allah menimpa para pemakan riba, pemberi saham, pencatat, dan saksi-saksinya, seperti dalam Shahih Bukhari [5962] dan Shahih Muslim [1598]).’’

Adapun laknat tertentu atau pelecehan dengan maksud tertentu, maka jenis laknat seperti ini diperselisihkan di kalangan ahlul ilmi. Pendapat terkuat adalah tidak dibolehkan, sebab kita tidak tahu, bagaimana kesudahan hidupnya, jika ia sudah mati atau bagaimana cerita hidupnya jika ia masih punya umur. 

Ketika Syeikh Muhammad Hasan ditanya, apakah termasuk kategori ghibah menyebut keburukan orang fasiq?, maka beliau menjawab: Orang fasiq yang nyata kefasikannya terhadap orang banyak, maka kesalahannya itu, tidak boleh disembunyikan dan tidak termasuk menyakiti yang bersangkutan jika disebut-sebut. Karena Nabi SAW menyebut ghibah dalam susunan bahasa: zikru akhâka bimâ yakrah.

Orang itu, nyata-nyata telah melakukan kemungkaran di depan mata, maka yang demikian tidak termasuk membongkar rahasia yang bisa membuatnya tersakiti. Utamanya, jika tujuan penyebutan ini untuk tujuan tahdzîr (peringatan) dan tanbîh (penjelasan antisipasi) supaya keburukannya tidak meluas.

Justru ini bagian dari nasehat untuk Allah, Rasul, Kitab, para Imam dan orang Muslim secara luas. Jika keadaannya demikian, maka pada saat itu wajib membongkar kejahatan dan memberitahukan ummat, sampai ia berhenti menampakan kekejian dan kemungkarannya pada manusia. Di mana kita kahwatir, jangan-jangan kemungkarannya itu dicontoh oleh masyarakat, atau dianggap sebagai hal yang boleh atau sesuatu yang baik, padahal sebenarnya adalah perkara mungkar. 
Oleh: H. Syamsul Bahri,
Anggota Majelis Fatwa Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia 
  * Jadi kawan, bedakan antara ghibah yang untuk merusak seperti infotainment atau ghibah yang diperbolehkan, yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau sebuah perkara.
Bagaimanapun, berhati-hatilah dengan ghibah.

REPUBLIK GENTHONESIA


Sebuah buku karangan mbah dipo, seorang bisnisman lulusan kedokteran UNS. buku yang unik, semua bilang unik. Gunawan cuma butuh 2 hari buat bacane, saya sebulan aja ga cukup. Hmmm... sebenarnya yang dibahas dalam buku ini adalah makanan kita sehari-hari, yo kritikan tentang cara hidup kita yang sering sekali sedikit demi seikit keluar dari kaidah agama. Sebenarnya saya agak tersinggung juga karena dia banyak berbicara tentang gagalnya para stake holder pendidikan. Wah, saya yang dari mbah buyut wong seneng mulang kabeh, kok dikandani ngono yo piye. Tapi dia juga sedikit nyinggung tentang dokter.
Ehm, emang saya sendiri memilih jalan ini diniatkan untuk perubahan bangsa lewat pendidikan. Masih banyak PR di sini terutama memperbaiki mental. Dan selama kuliah di UNS iki, saya jadi banyak upgrade dari mental yang buruk iki. Saya punya banyak teman2 yang hebat. Keren2. Insya ALLOH nanti akan jadi modal saya untuk membangun negri ini, lewat pendidikan, tulisan atau jadi presiden nanti. Bersama kalian banyak ilmu yang saya terima.
Semangat. Soal semangat tergantung pada motivasi. Dan ini biasanya timbul setelah orang itu menemukan sesuatu dari yang ingin dituju. Ehm... sebuah buku, ya buku. Sebelum daftar PMDK dulu saya pernah baca sebuah buku yang menjadikan saya hobi baca buku dan bergerak di sini.
Kembali ke buku genthonesia. Satu kata yang paling nylekit yang ingin saya utarakan untuk every one. Ketahuilah bahwa setiap diri kita adalah “maling teriak maling”. Kita kadang entah ceplos atau sengaja mengungkap pribadi orang lain. Pemerintah lah, orang tua lah, temen, dosen, tetangga dll. Ya sebenarnya perlu disadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Saya menurut dari asas ketidakpastian heisenberg. Dikatakan bahwa ab≤c. Maksudnya adalah hasil kali a dan b tidak pernah lebih dari c.
Ehm, begini, c adalah sebuah konstanta, sebutlah itu wujud manusia. Sedangkan a dan b adalah menggambarkan 2 sisi dari manusia tadi, sehingga karena hasil kali a dan b selalu konstan, maka ketika kita mencoba menaikkan nilai a, di sisi lain nilai b akan menurun dan kebalikannya. Maksudnya adalah jika kita menonjolkan beberapa sifat yang baik, maka ada kemungkinan karakter buruk juga akan muncul sebagai penyeimbang bahwa kita adalah manusia biasa, tempat salah dan lupa.
Jadi, saya pengin menghindar dari kritikan dari manusia. Maksude ngomongi orang. Terutama pemerintah. Mereka itu berat, membuat keputusan itu gak mudah. perlu pengalaman dan pengorbanan. Dan bagi kita ikuti aja selama itu sesuai agama. Ibaratnya kalau kata ustadz fachruddin,”dalam quran disebutkan taatlah kepada ALLOH, dan taatlah kepada Rosul, serta kepada pemimpin” maksudnya adalah ada ketaatan mutlak pada ALLOH dan Rosul-Nya, itu bisa dicermati lagi redaksinya. Dan ketaatan kepada pemimpin hanyalah sebatas fasilitator untuk ketaatan kepada ALLOH dan Rosul-Nya.
Nah, buku ini sebenarnya kritik pedas yang unik penyampaiannya. Ya, suatu yang salah bila kita diam melihat kemudharatan namun dilema juga dengan adanya kritikan itu sangat mengurangi kewibawaan. Ya, tapi buku ini juga menyeimbangkan kok. Gag pemerintah tok yang dikritik, mahasiswa juga...hehehehe.........
Jadi teman, kenal ga sama tantri abeng? Dia pernah bilang bahwa setiap orang itu tercermin dari siapa temannya dan buku apa yang dia baca. Dari ustadz hatta pernah bilang,”bacalah buku sebanyak mungkin maka kamu tidak akan sombong karena merasa telah ahli dengan satu buku dan kamu juga akan semakin toleran karena memahami pendapat orang lain”. Kalau pak karmin pernah bilang,”bergeraklah, karena diam itu sarang penyakit”.
Bagi saya sebagai penutup tulisan ini. temanku, masing-masing dari kita tidak ada yang tahu siapa yang benar, masing-masing dari kita adalah korban cekokan doktrin, bergeraklah dengan gesit, carilah jalan terangmu, sesungguhnya ilmu itu jauh lebih penting dari harta, tahta dan wanita. Dan kalian tahu apa bedanya belajar dan bingung? Bedanya adalah waktu dihadapkan permasalahan. Orang yang sudah bekajar dengan mudah tahu solusi dari apa yang dia hadapi. Namun yang tidak pernah belajar akan bingung sampai mengerutkan dahi untuk mencari tahu solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
Tidak ada “wajib belajar sembilan tahun”. Wajib belajar bagi muslim adalah seumur hidup. Wahai para mahasiswa, wahai para calon guru, perubahan tidaklah bisa tanpa ilmu, tanggung jawab besar di pundak kita. berada antara dua tempat ekstrim. Pilihlah surga atau neraka?

Ar-royyan, 29 Muharrom 1432
Pas adzan maghrib, usai rapat “fiolan”
Presiden fiolan


Alqaan maqbullah ilmi
(wakil ketua rohis 2007)

Selasa, 11 Januari 2011

Surat Kecil Untuk Tuhan

Sebuah buku yang mampu membuat kita menangis adalah Al-Qur'an. Namun, tak dapat kita pungkiri jika ada beberapa buku lain yang mampu membuat kita menangis karena iba akan apa yang kita baca. Kalo ane boleh jujur, jarang sekali ada buku yang bikin ane sampe menangis mewek, dan buku yang sukses membuat ane mewek adalah novel berdasarkan kisah nyata, berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan.
Tuhan...
Andai aku bisa kembali
aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada siapapun
Tuhan...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan...
Bolehkah aku memohon satu hak kecil untuk-Mu
Biarkan aku tetap melihat bulan dan bintang
Tuhan...
Bolehkah aku...
Hidup untuk waktu yang lama
Tuhan...
Bolehkan aku...
Tersenyum untuk waktu yang lebih lama
Agar tidak ada lagi air mata dalam hidupku...
Tuhan...
Bolehkan aku menjadi dewasa seperti burung yang terbang sebebasnya di langit
Tuhan...
Bolehkah engkau tidak pisahkan aku dari ayah dan teman-teman yang aku sayangi
Tuhan...
Surat kecilku ini
Adalah permintaan terakhirku
Andai aku bisa kembali...

Itulah untaian kata yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Dialah Gitta Sassa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. 

Di usianya yang baru menginjak 13 tahun, sebuah kanker ganas yang langka mnyerangnya dan nyaris membuat wajahnya menjadi tampak seperti monster. 
Dokter yang memeriksanya memvonis gitta ..... dia akan mati dalam waktu 5 hari bila tidak melakukan operasi. 
Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. 

Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gitta menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. 
Namun, Tuhan memang maha adil. Dengan segala upaya akhirnya orang tua nya, Gitta mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel - sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.
 Sekali Kemotrapi, mampu merontokka semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gitta harus menjalaninya hingga ..25 kali untuk bisa sembuh. 

Namun..., ketegaran Gitta dan semangatnya untuk terus bertahan hidup mampu membuatnya mengirup udara 6 bulan lebih lama. Dunia kedokteran pun dibuat tercengang atas keberhasilan tim dokter Indonesia memperlambat pertumbuhan sel kanker Ditta. Karena dalam beberapa kasus yang terjadi, kanker langka ini mampu merenggut nyawa hanya dalam hitungan hari. 
Ketika semua orang bersuka cita pada kesembuhan gitta, namun  rupanya kesempatan sembuh itu hanya sebuah kesempatan.
setelah 6 bulan.., kanker itu datang kembali dengan menjadi lebih ganas. Gitta pun pasrah melewatkan hidupnya dengan kanker yang semakin mengganas wajahnya hingga menyentuh paru parunya. 

Hebatnya, dengan wajah yang hampir menghilang dan menyerupai monster,  ia nekad ingin sekolah menyelesaikan pendidikannya. Hinaan bahkan cacian dari orang orang yang melihatnya tidak ia pedulikan. Dan, yang paling menyedihkan adalah ketika ujian kenaikan kelas disaat  tangannya tak mampu lagi bergerak hingga hidungnya mimisan mengeluarkan darah, dirinya masih ingin terus ujian dan lulus naik kelas. 
Tekadnya sekuat baja sampai - sampai ibu Megawati memberikan penghargaaan khusus padanya sebagai siswa teladan.

Tapi.... kematian adalah sebuah kepastian. Tuhan mempunyai rencana lain dalam diri gadis itu. Membebaskannya dari rasa sakit yang dideritanya. 
Dan akhirnya,  setelah 3 tahun lamanya ia berperang melawan ganasnya kanker, Tuhan datang menjemputnya. 

Biografi Ditta ditulis ulang oleh Agnes Danovar dan diterbitkan oleh INANDRA PUBLISHED (menurut buku yang ane beli 3 tahun yang lalu). Kisah yang menyentuh ini merupakan sebuah inspirasi kehidupan. Bagaimana seorang gadis kecil mampu berjuang dengan begitu hebatnya, hingga di detik - detik kematiannya... ia dapat merampungkan Sebuat surat yang ditujukan kepada Tuhan dan kepada kita semua....
Insya Allah, kabarnya buku ini akan difilmkan oleh salah satu PH di Indonesia. Semoga filmnya mampu memberikan makna dan pesan yang sama seperti buku yang telah dibaca oleh jutaan orang di Indonesia. Amiiin.

Kiamat Sudah (semakin) Dekat

Alhamdulillah, setelah kurang lebih 3 bulan ane diberi amanah untuk handling blog ROHIS SMANSA PWT, baru kesampean lail ini. Ane minta maaf banget atas kelalaian ane, mengingat ane harus les ini itu, ngurusin lomba, juga mbantu ngerawat adik ane yang masih berumur 20 bulan. lail ini ane nyoba posting soal hari Kiamat, mengingat ini awal 2011 dan itu menandakan kita semakin dekat dengan kiamat. mohon maaf karena ane baru bisa copas dari website www.eramuslim.com mengingat ane juga harus menyelesaikan bahan praktikum kimia untuk besok serta membuat quisioner pelajaran bahasa Indonesia, dan mengejar deadline pembuatan buletin resmi sekolah. semoga hasil copas ini dapat mejadi bahan refleksi untuk kita, amin.
Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:
  • Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق
  • Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
  • Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
  • Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
  • Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
  • Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
  • Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
  • Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
  • Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن
  • Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
  • Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
  • Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
  • Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
  • Makan riba أكل الربا
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa laa quwwata illa billah....
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)
Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullahdari ujung paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)

Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum di belakangnya. Subhanallah.
" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،
فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .
"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: "Mari pimpin sholat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.

Sabtu, 08 Januari 2011

Para Penemu Ilmu Kimia

Taukah anda ilmu ranah klimia sebagai cabang ilmu merupakan hasil pengembangan ilmuwan muslim yang mengembangkannya dari mitos-mitos Yunani kuno dan Mesir kuno. Fakta ini setidaknya diakui oleh Will Durant dalam bukunya The Story of Civilization IV: The Age of Faith. Dia menulis bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang murni ditemukan oleh ilmuwan muslim. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa bangsa Yunani hanya memiliki andil sedikit sekali dalam perkembangan ilmu kimia karena mereka hanya membatasi kajian ilmu kimia pada pengalaman pengerjaan barang industri  dan hipotesis kimiawi yang simpang-siur bercampur dengan mitos.
        Sebaliknya, ilmuan muslim telah mengenalkan observasi yang tepat, eksperimen terkendali dan pencatatan data secara teliti  dalam kajian alkemi. Bahkan, kalta alchemy sendiri menurut Durant berasal dari bahasa Arab. Durant memuji-muji ilmuwan Islam sebagai penemu perangkat tabung labu alembic, orang pertama yang menganalisis berbagai substansi kimiawi, orang-orang yang pertama kali bisa membedakan antara alkali dan asam dan sifat-sifat turunannya, serta pihak pertama yang mempelajari dan membuat ratusan jenis obat-obatan berbahan kimia.
        Berbagai penemuan oleh para ilmuwan muslim menegaskan peran merekan sebagai penerus sekaligus pengembang ilmu alkemi warisan bangsa Mesir dan Yunani kuno. Bahkan penemuan-penemuan mereka yang tidak disengaja merupakan hasil dari pengunaan metode-metode eksperimen paling ilmiah pada abad pertengahan. Lebih jauh, dalam The Making of Humanity, seorang Robert Brifault memuji ilmuwan muslim yang berjasa besar dalam menyebarkan ilmu alkemi, ilmu mistis yang dulu merupakan ilmu rahasia para pendeta kuil Mesir kuno. Berkat merekalah, ilmu alkemi tidak lagi semistis seperti kelihatannya di zaman kuno. Beberapa kalangan juga menganggap Jabir bin Hayyan atau Gabber (hidup sekitar abad ke-9) sebagai Bapak Ilmu Kimia karena beliaulah orang pertama yang memperkenalkan metode eksperimen, tabung kimia, kristalasi, proses pemurnian, dan oksidasi.
        Ilmuwan Arab muslim yang juga pertama kali menemukan proses penyulingan, sublimasi, dan filtrasi. Proses penyulingan memang sudah tidak asing lagi bagi bangsa Babilonia, Yunani, dan Mesir. Namun, para ahli kimia dari masa keemasan Islam telah membuat kemajuan yang luar biasa dalam mengembangkan dan menemukan variasi teknik penyulingan. Nama sekaligus zat alkohol, asam nitrat, dan asam sulfur merupakan murni temuan ilmuwan muslim. Sebelum itu, para ilmuwan kuno hanya mengenal satu jenis asam yakni cuka. Ilmuwan musli juga penemu alkali, garam merkuri, unsur logam antimony, bismuth serta peletak dasar-dasar penelitian dalam ranah kimia dan fisika pada masa-masa berikutnya.

(Dikutip dari buku Sumbangan-Sumbangn Karya Sains Super Dasyat Ialam Abad Pertengahan)