Rabu, 10 November 2010

Sebuah Arti Pahlawan di Sisi Allah SWT

 Dahulu pada zaman Rasulullah, hiduplah seorang lelaki yang bernama Amir bin Jamuh. Walaupun kakinya pincang, ia tetap berniat untuk ikut dalam Perang Uhud. Sejumlah sahabat mencegahnya untuk tidak ikut berperang karena kakinya pincang. Namun Amir tetap bertekad untuk ikut membela agama Allah SWT. Istrinya sangat mendukungannya, sehingga Amir segera mengambil senjata, kemudian berdoa agar ia bisa tetap ikut berperang.
Dengan kegigihannya, Amir menemui Rasullulah untuk meyakinkan Nabi Saw. Sesungguhnya, Nabi Muhammad menginginkan Amir agar tak ikut berperang. Namun, Amir terus mendesak dan akhirnya Rasulullah pun mengizinkannya. 
Di dalam pertempuran, Amir berteriak, "Demi Allah, aku ini sangat mencintai surga." akhirnya Amir mati syahid di medan pertempuran. Setelah mendengar kabar kematian suaminya, istrinya segera mengendarai seekor unta untuk membawa pulang jenazah suaminya itu
Sewaktu jenazah Amir diletakkan di atas unta, hewan itu tak mau berdiri. Unta itu tetap tak mau berjalan, malah asyik memandang Uhud. Ketika Rasulullah mengetahui  kabar itu, beliau bersabda, "Sesungguhnya, unta itu telah diperintahkan untuk berlaku demikian. Adakah Amir mengatakan sesuatu ketika ia akan pergi meninggalkan rumahnya?"
Istrinya memberi tahu Rasulullah, bahwa sebelum meninggalkan rumah untuk bertempur di medan perang, Amir menghadap kiblat sambil berdoa, "Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku." Itulah sebabnya, kata Rasulullah, unta itu tak mau pulang.
Kisah itu menggambarkan kepahlawanan dan keberanian seseorang yang berjuang di jalan Allah. Mereka hanya berharap menjadi pahlawan yang gugur syahid di sisi-Nya. Dalam surah Ali Imran [3] ayat 169-170, disebutkan bahwa orang yang gugur di jalan Allah sebenarnya tak mati, tetapi hidup di sisi Sang Khalik.
Mereka yang gugur di jalan Allah SWT benar-benar hidup di alam yang lain, berbeda dengan alam kita. Mereka tetap bergerak, bahkan mereka lebih leluasa dari manusia di bumi ini. Mereka tahu lebih banyak dari apa yang diketahui oleh yang berdenyut jantungnya.
Di alam sana, orang-orang yang gugur di jalan Allah telah melihat dan mengetahui realitasnya bukan fenomena. Mereka juga mendapat rezeki dari Allah yang sesuai dengan kehidupan alam barzah. Maka itu, mereka bergembira karena berada dalam kehidupan yang sebenarnya di sisi Allah. 
Semoga, para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menjadi pahlawan yang mendapat gelar yang paling tinggi di sisi Allah SWT. Amin...

1 komentar: