Selasa, 25 Agustus 2015

Penciptaan Bumi dan Alam Semesta Melalui 6 Tahap Menurut QS. An-Nazi'at : 26-33


Bumi, Bintang, Bulan, dan benda langit lain adalah bagian dari alam semesta

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sahabatku tercinta, kali ini kita akan membahas tentang proses terbentuknya alam semesta dan bumi berdasarkan Al-Quran yang disangkutpautkan dalam ilmu pengetahuan.

Banyak terdapat penjelasan tentang proses terbentuknya langit dan bumi di dalam Al Qur’an, salah satunya dari QS. Qaf ayat 38 :

“Dan sungguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” (QS. Qaf : 38). 


Dari ayat di atas sudah dapat dipahami bahwa pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya ialah Allah SWT, proses penciptaan tersebut terjadi melalui enam tahap atau enam masa, namun sebenarnya banyak yang berbeda pendapat dalam menafsirkannya mulai dari enam hari, enam masa, enam periode, dan enam tahapan.

Satu hari bukan berarti 24 jam, dalam Al Qur’an pun diumpamakan secara berbeda-beda, ada yang 1.000 tahun (menurut dalil QS. Al Hajj ayat 47) dan 50.000 tahun (menurut dalil QS. Al-Ma’arij ayat 4), sampai saat ini, belum ada penafsiran pasti tentang hal itu.

Dalam QS. An-Nazi’at : 27-33, para ahli mengambil kesimpulan bahwa proses penciptaan langit dan bumi terjadi dalam enam masa atau enam periode, urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, yang artinya sebagai berikut :

“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? [27]," 

"Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya [28],"

"Dan, Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang) [29],"

"Dan setelah itu bumi Dia hamparkan [30],"

"Darinya, Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-tumbuhannya [31],"

"Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh [32]," 

"(semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu. [33],”
(QS. An-Nazi’at : 27-33)


big_bang1
Teori Bigbang, salah satu teori pembentukan alam semesta

Masa Pertama (QS. An-Nazi’at : 27) 


Pada masa atau periode ini, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut Big Bang, ledakan besar tersebut sebagai awal lahirnya ruang dan waktu, termasuk materi.

Dari ledakan besar tersebut terbentuklah awan debu atau dalam istilah arab disebut dunkhan, ketika dunkhan berkondensasi sambil berputar dan memadat disitu terbentuklah hidrogen, saat temperature dunkhan mencapai 20 juta derajat selsius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen, lalu sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red yang kasat mata.

Masa Kedua (QS. An-Nazi’at : 28)


Ayat ini menerangkan tentang proses pengembangan dan penyempurnaan, dalam ayat ini terdapat kata “meninggikan bangunan”. Maksud dari "meninggikan bangunan" ini artinya bahwa alam semesta mengembang, galaksi-galaksi saling menjauh dan langit makin tinggi, sedangkan kata “menyempurnakan” memiliki arti bahwa alam ini tidak semata mata terbentuk, melainkan sebuah proses evolutif atau pembentukan secara bertahap.

Masa ketiga (QS. An-Nazi’at : 29)



Di ayat tersebut terdapat kalimat “Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)” Masa ini adalah dimana terbentuknya matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berotasi sehingga terjadi siang dan malam.

Masa keempat (QS. An-Nazi’at : 30)


Pada masa ini daratan bumi muncul, dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet diantaranya adalah Bumi. Penghamparan yang dimaksudkan adalah pembentukan superkontinen pangaea di permukaan Bumi. Ketika bumi baru terbentuk belum ada daratan yang ada hanyalah batuan-batuan yang berpijar dengan suhu ratusan derajat selsius.



comet-hartley-2-earth-ocean
Hidrogen yang terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang ada dibumi kemudian menjadi uap dan turun sebagai hujan (space)

Masa kelima (QS. An-Nazi’at : 31)


Dalam ayat 31 ini menunjukan bahwa dimana terjadi evolusi bumi dari tidak ada air menjadi ada air, air tersebut berasal dari komet yang menghantam bumi, hydrogen yang terdapat pada komet berekasi dengan unsur-unsur yang terdapat di bumi dan terbentuk uap air, uang air ini kemudian turun sebagai hujan. Bukti air berasal dari komet ialah rasio deuterium dan hidrogen pada air laut sama dengan rasio pada komet, semua kehidupan berasal dari air, setelah air muncul kehidupan seperti tumbuhan-tumbuhan pun bermunculan.

Masa keenam (QS. An-Nazi’at : 32-33)


Gunung-gunung dipancangkan artinya gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan. Gunung memiliki akar di dalam tanah atau bisa disebut juga pasak bumi, fungsi gunung ialah menyetabilkan kerak bumi mencegah goyangnya tanah. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat 33, setelah terbentuknya gunung, terciptalah hewan dan manusia.

Sumber materi :
http://mirajnews.com/id/artikel/tadabbur-al-quran/enam-proses-penciptaan-alam-semesta-dan-bumi-dalam-alquran/, dengan perubahan seperlunya.

0 komentar :

Posting Komentar