Kamis, 13 Januari 2011

AL-QURAN TUJUH HURUF



Quran tujuh huruf? Tau ga apa sih maksudnya quran tujuh huruf? Ini salah satu dari sejarah quran lho. Sebagai tambahan pengetahuan untuk seorang muslim antum wa antunna harus tahu. Begini ceritanya. Bangsa Arab sebagaimana bangsa Indonesia bterdiri atas berbagai suku (biasanya disebut bani) yang setiap suku itu punya dialek khasnya. Misal nih di Jawa. Di solo kalau laper kita bilang “luwih” nah kalau di purwokerto tuh bilang “kencot”. Kalau antum bilang “luwih” di purwokerto malah berarti “lebih/kelebihan”. Sama-sama bahasa Jawa, sama juga maknanya, tapi ga semuanya paham.
Nah, saudaraku. Tadinya quran diturunkan dalam dialek quraisy. Tapi kemudian Rosululloh SAW memohon kepada ALLOH SWT agar diturunkan quran juga dalam dialek lain, agar suku-suku di luar Makkah bisa memahami isi quran. Akhirnya Jibril pun membacakan quran dalam dialek-dialek kota lain juga. Dan kesemua versi dialek ini berjumlah tujuh, istilah yang populer quran tujuh huruf. Tapi perlu antum tahu bahwa tidak semua ayat memiliki tujuh dialek tapi hanya beberapa kata dalam beberapa ayat. Itupun tidak semuanya dalam tujuh dialek, ada yang cuma dua atau tiga dialek.

Tidak sampai di sini ceritanya. Di zaman Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, lembaran quran dikumpulkan kembali dengan jaminan ada minimal dua sahabat yang hafal baru lembaran itu diterima. Kholifah Umar Al-Faruq mengadakan perluasan dakwah yang sangat signifikan. Hingga jazirah arab pun telah terang dengan cahaya Islam. Di Zaman Kholifah Utsman, dalam suatu malam, mujahid Islam berkumpul bersama untuk tilawah quran. Lah para mujahid garis depan ini tiba-tiba ribut.
”hey kamu salah baca”
“bukan, kamu yang mengada-ada”
“tidak, kamulah yang bid’ah”
Wah, intinya memanas tuh keadaannya. Hampir-hampir mau perang malahan. Antum paham kenapa? Mujahid Islam ini datang dari berbagai kabilah suku. Dan seperti yang sudah kita bahas, setiap suku tadi memiliki versi quran menurut dialek mereka sendiri. Tidak ada yang salah karena memang semua dari Rosululloh SAW. Hanya orang-orang yang baru masuk Islam setelah Rosuolulloh SAW wafat yo ga tau tentang ini.
Berita ini segera sampai ke madinah. Kholifah Utsman menginstruksikan empat sahabatnya untuk menyusun kembali quran dengan dialek quraisy dan urut dari al-fatihah sampai an-nas. Nah, jadilah empat mushaf quran yang sistematikanya yo mirip quran kita sekarang ini. empat mushaf itu dibagikan keempat provinsi. Dan instruksi selanjutnya adalah memusnahkan quran versi lain agar tidak lagi terjadi perpecahan umat.
Begitu saudaraku sejarah quran tujuh huruf. Sedikit tambahan, dalam matematika modern kita mengenal istilah desimal yaitu perhitungan dengan kelipatan sepuluh. Dan ternyata arab dahulu itu menghitung kelipatan tujuh, jadi bilangan tujuh di sini sebatas istilah yang berarti puncak angka dan bukan bilangan tujuh yang antara enam dan delapan. Ehm, satu lagi. Mushaf Utsmani yang dulu masih berbeda dalam penulisannya. Belum ada titik yang membedakan ب, تdan ث, begitu juga dengan huruf lainnya. Dan pemberian kaidah bacaan ini baru dilaksanakan atas instruksi Kholifah Ali.

3 komentar:

  1. hanip siplah aq promowikan y??

    BalasHapus
  2. trnyata rohis juga pnya blog http://www.ulul-albab.4t.com/, selain http://www.ululalbab.co.nr/

    BalasHapus